Lada merupakan tanaman yang banyak mengandung senyawa kimia, seperti minyak lada, pati dan minyak lemak. Umumnya lada digunakan sebagai bumbu masakan. Jenis lada ada dua yaitu lada hitam dan lada putih. Lada memiliki sifat yang sedikit pahit, pedas, panas, dan antipiretik.
Rasa lada hampir sama dengan cabai dan harganya juga lebih tinggi. Selain itu lada juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh, oleh karena itu walaupun lada telah dibudidayakan, sudah banyak yang mulai pendayagunaan lada untuk meningkatkan nilai ekonomi.
Iklim Dan Jenis Tanah Untuk Menanam Lada
Tentunya cara menanam lada agar cepat berbuah, maka Anda harus melihat perbedaan iklim di masing-masing daerah di Indonesia agar tidak menjadi kendala. Jenis iklim dan tanah yang cocok untuk tanaman lada antara lain:
- Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman lada adalah 0-500 meter di atas permukaan laut.
- Curah hujan 2000-3000 mm/tahun, hari hujan 110-170 hari dan 2-3 bulan/tahun.
- Kelembaban yang disarankan adalah 70-90%.
- Suhu minimum yang diperbolehkan adalah 25℃ dan maksimum 35℃.
- Jenis tanah yang cocok adalah berpasir, gembur dan kaya nutrisi.
- PH tanah yang cocok adalah antara 5 dan 6,5.
Cara Menanam Lada Yang Baik Dan Benar
Ada beberapa tahapan yang harus Anda perhatikan dalam cara menanam lada agar cepat berbuah berikut ini uraiannya:
1. Pembibitan Lada
Benih yang digunakan harus berkualitas tinggi, agar kualitas lada yang dihasilkan juga tinggi. Bibit yang digunakan adalah stek atau tanaman rambat yang diperoleh dari tanaman induk yang sehat, bebas hama dan penyakit, dengan produktivitas tinggi antara 10 bulan sampai 3 tahun. Kebutuhan benih per hektar sekitar 2000 benih.
2. Pengolahan Lahan
Siapkan media tanah untuk menggarap tempat tumbuhnya Lada. Persiapan lahan dimulai dengan menggemburkan tanah dengan menggali sedalam 20-30 cm. Jika pH tanah justru tidak sesuai dengan pH kebutuhan untuk masa tumbuh, kupas dengan kapur pertanian dan biarkan selama 3-4 minggu.
Setelah itu ratakan tanah dengan cangkul dan ratakan kembali. Buatlah lubang tanam berbentuk piramida dengan ukuran bagian atas 40 x 35 cm, bagian bawah berukuran 40 x 15 cm dan kedalaman sekitar 50 cm, dengan jarak antar lubang tanam 2 x 2 meter. Kemudian biarkan lubang tanam tersebut selama kurang lebih 10-15 hari.
3. Menanam Lada
Setelah lahan dan lubang tanam sudah siap, lakukan penanaman. Teknik penanaman biasanya dilakukan secara monokultur, tetapi bisa juga dilakukan dengan tanaman lain atau kultur campuran.
Baca juga: Cara menanam bawang bombay
Bibit ditanam dengan bagian akar lengket tumbuh ke bawah sedangkan akar lengket yang tidak tertutup tumbuh ke atas. Kemudian tambahkan pupuk sekitar 0,75-100 gram/lubang tanaman.
Pada saat bibit ditempatkan pada lubang tanam dan diberi pupuk, tutup kembali lubang tanam tersebut dengan tanah galian yang dicampur pupuk NPK dengan dosis 20 gram per lubang tanam. Untuk tanah yang kurang subur dapat ditambahkan 10 gram Urea, 7 gram SP36 dan 5 gram KCl per lubang tanaman.
Waktu tanam yang baik adalah pada pagi atau sore hari, yaitu pada saat musim hujan atau pada peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
4. Proses Perawatan
Saat Anda merawat lada, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memperbaiki penanganannya.
- Sulur merupakan tumbuhan rambat yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya tanaman lada. Anda bisa menempatkan bambu seperti tanaman rambat di samping tanaman lada. Pastikan benang yang Anda gunakan kuat.
- Gulma adalah tanaman berbahaya yang tumbuh di sekitar tanaman utama yang merampas nutrisi tanaman utama, yaitu tanaman lada. Gulma harus dihilangkan dengan penyiangan.
- Penyiangan sebaiknya dilakukan dengan cara mencabut rumput liar dan menggali tanah tempat tumbuhnya. Jangan lupa untuk membakar gulma Anda untuk memastikan akarnya tidak jatuh ke tanah dan tumbuh kembali.
- Pemupukan sangat penting untuk membantu pertumbuhan tanaman lada dan memperbaiki kualitas tanah. Pemupukan yang tepat membantu tanaman lada menjadi subur.
- Pemantauan Hama dan Penyakit
Bibit lada sangat rentan terhadap hama dan penyakit, oleh karena itu Anda perlu memperhatikan hama atau penyakit pada tumbuhan. Berikut cara memantau hama lada:
- Periksa secara teratur di pagi dan sore hari untuk hama dan penyakit.
- Periksa benih bersama-sama saat menyiram agar lebih mudah.
- Pastikan tidak ada bercak putih pada tanaman atau media tanam sebagai gejala serangan jamur.
- Pastikan benih tumbuh dengan baik dan tidak ada yang mengering, yang menandakan serangan virus atau bakteri.
Demikianlah cara menanam lada agar cepat berbuah. Lakukanlah cara-cara tersebut dengan seksama, tanpa terlewat satupun dan pilihlah bibit Lada yang unggul, agar hasilnya baik.